Kamis, 05 September 2013

profil negara Myanmar

Republik Persatuan Myanmar (juga dikenal sebagai Birma, disebut "Burma" di dunia Barat) adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Negara seluas 680 ribu km² ini telah diperintah oleh pemerintahan militer sejak kudeta tahun 1988. Negara ini adalah negara berkembang dan memiliki populasi lebih dari 50 juta jiwa. Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 November 2005.
Pada 1988, terjadi gelombang demonstrasi besar menentang pemerintahan junta militer. Gelombang demonstrasi ini berakhir dengan tindak kekerasan yang dilakukan tentara terhadap para demonstran. Lebih dari 3000 orang terbunuh.
Pada pemilu 1990 partai pro-demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi memenangi 82 persen suara namun hasil pemilu ini tidak diakui rezim militer yang berkuasa.
Perubahan nama
Perubahan nama dari Burma menjadi Myanmar dilakukan oleh pemerintahan junta militer pada tanggal 18 Juni 1989. Junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar agar etnis non-Burma merasa menjadi bagian dari negara. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak sepenuhnya diadopsi oleh dunia internasional, terutama di negara-negara persemakmuran Inggris.
Beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Irlandia yang tidak mengakui legitimasi kekuasaan junta militer tetap menggunakan "Burma" untuk merujuk kepada negara tersebut.
PBB, yang mengakui hak negara untuk menentukan nama negaranya, menggunakan Myanmar, begitu pula dengan Perancis dan Jerman. Di Jerman, kementerian luar negeri menggunakan Myanmar, tetapi hampir seluruh media Jerman menggunakan "Burma".
Pemerintah AS, yang tidak mengakui legitimasi kekuasaan junta militer tetap menggunakan "Burma" tetapi mayoritas media besar seperti The New York Times, CNN dan Associated Press menggunakan Myanmar.
Pemerintah junta juga mengubah nama Rangoon menjadi Yangon. Pada tanggal 7 November 2005, pemerintah membangun ibu kota baru, bernama Naypyidaw.
Pembagian administratif

http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf12/skins/common/images/magnify-clip.png
14 negara bagian dan divisi Myanmar.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembagian administratif Myanmar
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bc/Burma_en.png/220px-Burma_en.pngMyanmar dibagi menjadi tujuh negara bagian (pyine) dan tujuh region, yang sebelum Oktober 2010 disebut "divisi" (yin).[1] Region-region sebagian besar dihuni oleh etnis Bamar, sementara negara bagian (Pyinè.svg) sebagian besar dihuni etnis-etnis minoritas tertentu. Setiap negara bagian dan region kemudian dibagi lagi menjadi distrik-distrik.
Region
·   Region Bago
Negara bagian
Kelompok etnis di Myanmar
·   Bamar/Birma. Dua pertiga dari total warga Myanmar. Beragama Buddha, menghuni sebagian besar wilayah negara kecuali pedesaan.
·   Karen. Suku yang beragama Buddha, Kristen atau paduannya. Memperjuangkan otonomi selama 60 tahun. Menghuni pegunungan dekat perbatasan dengan Thailand.
·   Kayah. Etnis yang beragama Buddha yang berkerabat dengan etnis Thai.
·   Arakan. Juga disebut Rakhine, umumnya beragama Buddha dan tinggal di perbukitan di Myanmar barat.
·   Mon. Etnis yang beragama Buddha yang menghuni kawasan selatan dekat perbatasan Thailand.
·   Kachin. Kebanyakan beragama Kristen. Mereka juga tersebar di Cina dan India.
·   Chin. Kebanyakan beragama Kristen, menghuni dekat perbatasan India.
·   Rohingya. Etnis yang beragama Islam yang tinggal di utara Rakhine, banyak yang telah mengungsi ke Bangladesh atau Thailand.
Profil Negara Myanmar
1.      Nama Resmi : The Union of Myanmar
2.      Ibukot : Yangon
3.      Luas Wilayah : 676.578 km2
4.      Iklim : Musim panas dan musim dingin
5.      Penduduk : 50 juta jiwa
6.      Bentuk Negara : Negara Kesatuan
7.      Kepala Negara / Pemerintahan : Jendral Senior Than Shwe
8.      Agama : Budha mayoritas
9.      Bahasa : Bahasa Myanmar
10.  Mata Uang : Kyat ( ks)
11.  Ekonomi :Ekspor Utama : beras, hasil pertanian, kayu, hasil laut, mineral dan batuan, Industri utama : agrobisnis, kehutanan, makanan, dan pertambangan.
12.  Batas Wilayah : Timur dengan Thailand dan Laos - Barat dengan Bangladesh, India dan Teluk Benggala - Utara dengan RRC
13.  Pembagian Wilayah : Wilayah Myanmar terdiri dari 7 state ( berdasarkan etnik grup mayoritas ) dan 7 division ( berdasarkan heterogenitas ) yang terbagi atas berbagai township yang kemudian terbagi lagi atas ward atau village
14.  Suku : Mongolid
15.  Pelabuhan Utama : Yangon
16.  Benda Bersejarah : monumen pagoda Shwe Dagon yang berlapis emas dengan ketinggian mencapai 112 m.
17.  Jajahan : Inggris ( Indian Empire )
18.  Tahun Kemerdekaan : 1948
19.  Politik : menganut politik multi partai dan mengakui adanya 10 partai
20.  Pemerintahan : SPDC ( State Peace and Development / Dewan Ketentraman dan Pembangunan Negara )
http://uginfrancesco09.blogspot.com/2012/01/profil-negara-myanmar.html
3.   Kesimpulan
4.   Daftar pustaka

1.                 Hasil diskusi
a)                Ciri-ciri negara berkembang
Negara berkembang adalah negara yang kualitas penduduknya masih tergolong rendah. Secara umum ciri-ciri negara berkembang antara lain:
1.Tingkat pendidikan masih rendah
2.Tingkat penghasilan masih rendah/pendapatan per kapita rendah
3.Tingkat kesehatan masih rendah
4.Sistem perekonomiannya masih bergantung dari luar atau perekonomian yang tradisional
5.Angka pengangguran yang tinggi
6.Kesempatan kerja yang minim
7.Angka pertumbuhan penduduk tinggi
Contoh negara berkembang diantaranya India, Mesir, Meksiko, Arab Saudi, Afrika Selatan, China

Adapun ciri-ciri negara berkembang menurut pendapat Daedjoeni dan M. Todaro, yaitu:
·   Mayoritas penduduknya bermata pencarian di sektor pertanian. Industri yang ada yakni industri yang berlatar belakang agraris dengan memanfaatkan hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan.
·   Pengolahan pertanian masih menggunakan alat-alat tradisional, misalnya cangkul dan bajak sawah dengan tenaga hewan, dan sebagainya.
·   Tingkat kehidupan yang rendah. Hal ini disebabkan karena tingkat kesehatan yang rendah, tingkat kematian yang tinggi, usia harapan hidup yang rendah, dan kondisi rumah yang kurang layak.
·   Pendidikan formal dan nonformal kurang memadai, karena fasilitas pendidikan yang tidak mencukupi dan belum bisa menjangkau semua penduduk sehingga masih banyak ditemui penduduk yang buta huruf.
·   Laju pertumbuhan penduduk tinggi bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam hal pelayaran sosial, yang pada akhirnya menghasilkan sumber daya manusia berkualitas rendah
·   Belum ada kesetaraan gender. Status pria lebih tinggi daripada wanita, yang hanya dianggap penduduk kelas dua atau "konco wingking"
·   Angka ketergantungan tinggi, karena penduduk usia tidak produktif lebih separuh jumlah penduduk
·   Tingginya tingkat pengangguran, baik pengangguran terbuka maupun pengangguran terselubung.
·   Ketergantungan terhadap negara maju sangat tinggi, sehingga negara maju dengan leluasa mendikte negara berkembang dalam mentransfer teknologi, pemberian bantuan luar negeri, maupun penyaluran modal. Pada akhirnya negara maju dapat menguasai dan mendominasi kehidupan sosial ekonomi negara berkambang yang dibantu.
Sedangkan menurut JW. Svhoorl dalam bukunya yang berjudul Modernisasi, mengemukakan 15 ciri negara berkembang, antara lain:
·   Tidak cukup makan, dengan batasa kurang dari 2.500 kalori
·   Struktur agrari lemah karena pembagian tanah milik yang tidak baik, sehingga seorang petani hanya memiliki tanah yang tidak begitu luas.
·   Industri kurang berkembang, karena kecilnya persentase penduduk yang bekerja di sektor industri.
·   Tidak banyak menggunakan tenaga mesin dan masih menggunakan tenaga manusia atau hewan.
·   ketergantungan ekonomi tinggi, khususnya pada bantuan luar negeri
·   Perkambangan sektor perdagangan dan pelayanan terlalu maju, tidak seimbang dengan sektor pertanian dan industri.
·   Struktur sosial terbelakang dan belum sesuai dengan masyarakat modern
·   Kelas menengah tidak begitu maju sehingga tidak ada yang memanikan peranan penting dalam perkambangan perekonomian.
·   Pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung jumlahnya besar.
·   Tingkat pengajaran rendah sehingga angka buta huruf masih tinggi. Selain itu, mutu pengajaran juga rendah karena tidak ada perencanaan yang baik.
·   Angka kelahiran tinggi.
·   Keadaan kesehatan jelak, ditandai dengan angka kematian yang cukup tinggi sehingga berpengaruh juga terhadap produksi.
·   Orientasi kepada tradisi dan kepada kelompok.
·   Sikap kerja tidak mengandung cita-cita untuk bekerja secara mantap dan terus menerus.
 b)Ciri negara Myanmar sebagai negara berkembang
1. Standar Hidup yang Rendah

Majunya suatu golongan masyrakat disebabkan mereka bisa menangkap peluang yang harus diraih untuk memperoleh kehidupan yang baik. Bagi mereka yang hidupnya lebih baik merupakan ukuran standar kehidupan. Di negara berkembang standar hidup sebagian besar penduduknya masih rendah. Standar hidup yang rendah tersebut dimanifestasikan secara kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah (kemiskinan), perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, pendidikan yang rendah dan kurang bermutu, angka kematian bayi yang tinggi, harapan hidup yang rendah.
*negara Myanmar termasuk negara berkembang disebabkan standart hidup negara Myanmar yang masih buruk sekali, bisa dibandingkan pendapatan perkapita Myanmar 1,246/tahun(2010) dan sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan singapura yang pendapatan perkapitanya yaitu  57,238/tahun(2010) sama halnya dengan angka harapan hidup negara Myanmar yang juga rendah yaitu  61,6 th(2008) sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan singapura yang sudah mencapai 80,7 th(2008), Ribua kepala keluarga di Myanmar juga banyak sekali yang mempunyai rumah yang masih belum bisa dikatakan layak huni

2. Produktivitas yang Rendah

Produktivitas yang tinggi lebih disebabkan oleh pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menghasilkan tenaga terampil dan mampu memanfaatkan teknologi. Penduduk negara berkembang sangat lemah dalam penguasaan teknologi. Negara yang sedang berkembang ditandai dengan produktivitas tenaga kerja yang rendah. Konsep fungsi produksi yang menghubungkan output dengan bermacam-macam kombinasi penggunaan faktor input berdasarkan teknologi tertentu seringkali digunakan untuk menjelaskan bagaimana penduduk memenuhi kebutuhannya. Tetapi secara teknis konsep fungsi produksi perlu ditambahkan dengan kemampuan manajerial, motivasi tenaga kerja, dan fleksibelitas kelembagaan yang mendukung.
Berdasarkan argumentasi tingkat produktivitas dapat dinaikkan melalui mobilitas tabungan dalam negeri dan bantuan modal asing guna meningkatkan investasi baru dalam barang-barang modal serta investasi dibidang pendidikan dan pelatihan untuk menambah keterampilan.
*di Myanmar angka produktivitas sangat rendah sekali bisa kita ambil sempel




·   Alasan memilih Negara Myanmar :
è     Karena salah satu Negara berkembang yang karakteristiknya dipengaruhi oleh India,China,Thailand.

·   Yang difavoritkan :
è     terdapat tempat pariwisata yang indah, tempat pariwisata itu antara lain :
-    yang bernama Shwedagon Pagoda juga dikenal dengan julukan Pagoda Emas, adalah sebuah stupa atau pagoda setinggi 98 meter (321,5 kaki) yang berlapis emas dan terletak di Yangon, Myanmar. Pagoda ini terletak di bagian barat Danau Kandawgyi, di bukit Singuttara, dan mendominasi pemandangan kota Yangon. Stupa buddhis ini adalah yang paling suci bagi bangsa Birma karena menyimpan relik Buddha terdahulu, yaitu tongkat Kakusandha, saringan air Konagamana, sepotong jubah Kassapa, dan delapan helai rambut Siddharta Gautama, Buddha historis.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Shwedagon


Shwedagon-Pano.jpg
                      





                                                     Shwedagon Pagoda 
è    Golden Rock.JPG      




                                           Golden Rock
-    Kyaiktiyo Pagoda juga dikenal sebagai Golden Rock adalah terkenal situs ziarah Buddha di Negara Mon, Myanmar. Ini adalah pagoda kecil (7,3 meter (24 kaki)) dibangun di atas sebuah batu granit ditutupi dengan daun emas disisipkan oleh umat. Menurut legenda, Golden Rock sendiri huyung bertengger di sehelai rambut Buddha. Menyeimbangkan batu tampaknya untuk menentang gravitasi, karena terus-menerus tampaknya berada di ambang bergulir menuruni bukit. Batu dan pagoda berada di puncak Mt. Kyaiktiyo. Ini adalah situs ziarah Buddhis yang paling penting ketiga di Burma setelah Pagoda Shwedagon dan Pagoda Mahamuni. Sekilas tentang "menentang gravitasi" Golden Rock diyakini cukup inspirasi bagi setiap orang untuk beralih ke Buddhisme
sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Kyaiktiyo_Pagoda

Oleh: Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP,
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau