Hasil
presentasi
Ø Latar Belakang
Latar belakang dari dikeluarkannya dekrit presiden 5
Juli 1959 dimulai dari keresahan Ir .Soekarno yang merasa bahwa kehidupan
politik di Indonesia yang semakin memburuk pada saat dibentuknya dewan
konstituante dan diberlakukannya UUDS 1950, dan yang menylebabkan Ir. soekarno
menyalahkan Dewan konstituante dan UUDS 1950 adalah pertama karena kegagalan
dewan konstiante dalam melaksanakan tugasnya yaitu untuk merumuskan rancangan
UUD, hal ini disebabkan banyak anggota dari dewan konstituante yang mempunyai berbagai macam ideologi yang
berbeda-beda dan yang kedua adalah saat diberlakukannya UUDS 1950, bukannya
membawa Indonesia ke keadaan yang lebih baik, tapi malah meperburuk keadaan politik
di Indonesia.
Ø Pelaksanaan
pada tanggal 3 juni 1959 pada saat dewan konstituante mengadakan sidang, sangat sedikit sekali anggota-anggotanya yang mendatanginya karena dianggap sudah tidak penting lagi untuk menghadiri sidang tersebut karena pasti akan terjadi kecekcokan yang sangat parah dan menyebabkan perpecahan antar anggotanya, hal ini malah membuat Ir. soekarno semakin memantabkan niatnya untuk mengeluarkan Dekrit tersebut. Dan akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 telah resmi dikeluarkan Dekrit presiden.
pada tanggal 3 juni 1959 pada saat dewan konstituante mengadakan sidang, sangat sedikit sekali anggota-anggotanya yang mendatanginya karena dianggap sudah tidak penting lagi untuk menghadiri sidang tersebut karena pasti akan terjadi kecekcokan yang sangat parah dan menyebabkan perpecahan antar anggotanya, hal ini malah membuat Ir. soekarno semakin memantabkan niatnya untuk mengeluarkan Dekrit tersebut. Dan akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 telah resmi dikeluarkan Dekrit presiden.
Ø Isi
A. Pembubaran
dewan konstituante
B. berlakunya
kembali UUD 1945 dan ridak berlakunya UUDS 1950
C. pembentukan
MPRS dan DPAS sebagai pengganti sementara dewan konstituante
Ø Tanggapan kelompok
Kami sangat setuju
dengan tindakan Ir. soekarno untuk mengeluarkan dekrit presiden karena pada
saat dikeluarkannya dekrit tersebut kehidupan politik di Indonesia kembali
stabil, bisa dibuktikan dengan berkurangnya partai yang mengadakan demo dan
orasi.
Dan seandainya jika
saya hidup di massa itu dan mengikuti siding dewan konstituante, saya akan
menjadi pihak penengah dari berbagai ideologi dan jika saya diberi kesempatan
untuk menyampaikan pendapat saya, saya akan mengatakan “Bahwa ini adalah
indonesia bukan cina yang hanya menganut paham komunis, bukan amerika serikat
yang hanya menganut paham liberal tapi ini adalah Indonesia yang heterogen,
yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, maupun paham yang dianut”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar